Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum Pesantren
Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting dalam proses pendidikan. Hal ini juga berlaku dalam pesantren, dimana mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum pesantren menjadi sebuah keharusan.
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang ahli pendidikan Islam, “Pendidikan karakter bukanlah sekedar pelajaran tambahan, melainkan harus menjadi bagian integral dari setiap aspek pendidikan, termasuk dalam kurikulum pesantren.”
Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum pesantren akan membantu membentuk akhlak dan moral yang baik pada para santri. Hal ini sejalan dengan pendapat KH. Hasyim Muzadi, seorang ulama Indonesia, yang mengatakan, “Pendidikan karakter adalah pondasi utama dalam membangun generasi yang berkualitas.”
Dalam konteks pesantren, pendidikan karakter dapat diajarkan melalui berbagai kegiatan sehari-hari, seperti shalat berjamaah, membantu sesama, dan menghormati sesama. Dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum pesantren, para santri akan terbiasa dengan nilai-nilai luhur sejak dini.
Sebagai contoh, Pondok Pesantren Darussalam di Jombang telah berhasil mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulumnya. Menurut KH. Abdullah Gymnastiar, pendiri pesantren tersebut, “Pendidikan karakter bukanlah hal yang bisa dipisahkan dari pendidikan agama. Keduanya harus saling mendukung untuk membentuk insan yang berakhlak mulia.”
Dengan demikian, mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum pesantren bukanlah hal yang sulit. Dengan dukungan dan komitmen dari para pengasuh pesantren, para guru, dan juga orang tua santri, pesantren akan menjadi lembaga pendidikan yang mampu mencetak generasi penerus yang berkarakter dan berakhlak mulia.