Peran Penting Keluarga dalam Mendukung Proses Tahfidz Al-Qur’an
Tahfidz Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang sangat mulia dalam agama Islam. Proses menghafal Al-Qur’an membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan tentu saja dukungan yang kuat dari keluarga. Peran penting keluarga dalam mendukung proses tahfidz Al-Qur’an tidak bisa dipandang remeh. Sebagai orangtua, kita harus menyadari betapa besar pengaruh keluarga dalam membentuk karakter anak-anak dalam menjalani proses tahfidz Al-Qur’an.
Menurut Ustadz Abdul Somad, seorang ulama terkenal di Indonesia, “Keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk generasi yang cinta Al-Qur’an. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan agar anak-anak merasa nyaman dan termotivasi dalam menghafal Al-Qur’an.” Beliau menekankan pentingnya peran orangtua dalam memberikan contoh yang baik dalam menjalankan ibadah dan menanamkan cinta Al-Qur’an kepada anak-anak.
Dalam mendukung proses tahfidz Al-Qur’an, keluarga dapat memberikan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk belajar. Misalnya, menyediakan waktu khusus untuk menghafal Al-Qur’an setiap hari, memberikan pujian dan dorongan saat anak berhasil menghafal ayat-ayat baru, serta ikut terlibat dalam pengawasan dan pembinaan tahfidz anak.
Menurut Dr. Aisyah Dahlan, seorang psikolog anak, “Keluarga yang memberikan dukungan positif dan memotivasi anak dalam menghafal Al-Qur’an akan membantu meningkatkan keberhasilan anak dalam proses tahfidz.” Beliau menambahkan bahwa dengan adanya dukungan dari keluarga, anak-anak akan merasa lebih termotivasi dan percaya diri dalam menghadapi tantangan dalam menghafal Al-Qur’an.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, mari kita sadari betapa pentingnya peran keluarga dalam mendukung proses tahfidz Al-Qur’an anak-anak kita. Dengan memberikan dukungan, motivasi, dan contoh yang baik, kita turut berperan dalam membentuk generasi yang cinta Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari. Semoga keluarga kita senantiasa menjadi tempat yang penuh berkah dalam menjalankan ibadah dan mendidik anak-anak menjadi generasi yang Qur’ani.