Mengasah Keterampilan Santri: Menguasai Seni dan Ketrampilan Tradisional
Santri merupakan sosok yang selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbagai aspek, baik itu ilmu agama maupun ilmu dunia. Salah satu cara untuk mengasah keterampilan santri adalah dengan menguasai seni dan ketrampilan tradisional.
Menurut Ustadz Abdul Aziz, seorang pengajar di salah satu pesantren ternama di Indonesia, mengasah keterampilan santri dalam seni dan ketrampilan tradisional sangat penting untuk memperkuat identitas budaya bangsa. “Seni dan ketrampilan tradisional merupakan bagian dari warisan nenek moyang yang harus dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda, termasuk para santri,” ujarnya.
Salah satu seni tradisional yang sering dipelajari oleh santri adalah seni kaligrafi. Kaligrafi merupakan seni menulis yang indah dan memiliki makna mendalam dalam Islam. Dengan mengasah keterampilan kaligrafi, santri dapat memperkaya pengetahuan dan menguatkan iman serta taqwa.
Selain seni kaligrafi, ketrampilan tradisional lain yang sering dipelajari oleh santri adalah seni ukir kayu. Menurut Bapak Slamet, seorang pengrajin ukir kayu yang juga menjadi pengajar di sebuah pesantren di Jawa Tengah, menguasai ketrampilan ukir kayu dapat membantu santri untuk mengembangkan kreativitas dan ketelitian dalam bekerja.
“Seni dan ketrampilan tradisional bukan hanya sekedar hobi, namun juga merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan warisan leluhur kita,” tambah Bapak Slamet.
Dengan mengasah keterampilan dalam seni dan ketrampilan tradisional, para santri diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Sehingga, warisan budaya bangsa dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.